Keterbatasan sumber daya merupakan salah satu hal yang sering menjadi hambatan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dampak dari keterbatasan tersebut dapat dirasakan dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri.
Menurut Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom senior, “Keterbatasan sumber daya alam Indonesia seperti minyak bumi dan gas alam telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara ini. Kita harus lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya alam yang kita miliki agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan ekonomi Indonesia.”
Salah satu dampak dari keterbatasan sumber daya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia adalah rendahnya tingkat investasi dalam sektor-sektor yang membutuhkan sumber daya alam tersebut. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan ketimpangan antara daerah yang kaya akan sumber daya alam dengan daerah yang kurang berkembang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 hanya mencapai 2.07%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang membuat keterbatasan sumber daya semakin terasa dalam pembangunan ekonomi.
Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dalam pembangunan ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada melalui kebijakan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Untuk mengatasi dampak keterbatasan sumber daya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Hanya dengan upaya bersama, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.